seekor surup bernama kucing

surup sedang tidur di fave spot-nya


perkenalkan, dialah surup a.k.a ubul

pertama kali saya bertemu dengan dia, adalah suatu senja kira2 setahun yang lalu. ketika saya dan pacar saya janjian dg sahabat sy, untuk mengambil seekor kucing peranakan kucing sahabat saya itu yang persia dg kucing kampung.

deg-degan

saya deg2an karena untuk pertama kalinya dlm  sejarah hidup saya bisa punya kucing, well tidak benar2 memilikinya krn kucing ini akan jadi kucing cowok saya yang memang sengaja request anak kucing tsb ke sahabat saya. tapi seenggaknya, saya bisa merasakan punya kucing, tanda kutip.

sahabat saya sempat bilang,
"sori yo, kucinge elik, hehe. soale akeh kampunge. tapi mengko suwe2 nek wis dadi piaraan dewe, mesti sayang wis. aku mbiyen kan ngono."

ah, saya ga ambil pusing. meski memang, sedikit meleset dri dugaan ketika pertama kali melihat si kucing dalam keranjang. warnanya hitem kecokelatan, dri jauh nampaknya abu2. dan   dy ngeong2 pengen keluar dri kranjang. saya takut pertama kali itu. saya takut dia tiba2 lepas di jalan. hingga cowok saya lah yang membawa keranjang berisi kucing itu di boncengan.

"eh enaknya dikasih nama apaan ya?" tanya saya.
"surup aja," jawab cowok saya itu datar. hehe. jadi lah, kucing yang kami ambil surup2 itu, kami namai surup.

beberapa hari pertama, surup hanya mau dipegang oleh cowok saya. dia ga mau didekati saya. bahkan surup hanya berani bermain di sebuah ruang di dekat kamar mandi, berbatasan dg kamar sebenarnya kos cowok saya. tapi lambat laun, ia mulai menerima tangan saya. mau dipeluk, mau dikasih makan, mau dibelai2, bahkan mulai berani lari2 di halaman luas kos pacar saya itu.

hari demi hari, kami makin dekat. sampai2, cowok saya dan sahabatnya mengira saya lebih sayang sm surup ketimbang pacar sy sendiri.

well, to tell the truth, kadang saya merasa demikian. bagaimana tidak? pacar saya suka marah2. pacar saya suka minta hal2 yang kdg tak mungkin saya penuhi. sedangkan surup? ia hanya mau dibelai, dipeluk, dimanjakan --- dan memanjakan seekor kucing imut seperti surup pun sangat mudah bagi saya yang begitu mendamba kucing sendiri ... maka kadang saya merasa sedih sekali ketika pacar saya pulang ke kotanya, krn artinya saya tak bisa menengok dan bermain2 dg surup, surup si kucing pemalu dan penakut, yang akhir2 ini saya sadar bahwa ia kucing yg juga sensitif.

sensitif?
ya, ia seperti punya perasaan bahwa saya dan pacar saya bertengkar, hingga ia pun menjauh dri kami.
ya, tiap kali pacar saya pulang kampung dan kemudian kembali lagi, surup enggan pergi main keluar. ia biasanya stay di kamar. kangen. bahkan menurut ibu kos, ketika pcr saya tak ada, ia kerap menanti di dekat pintu, dan selalu menoleh ketika ada suara motor mirip rx king, motor pacar saya. (bahkan biasanya kalo saya datang, ia sudah menunggu di dekat pintu, krn tau suara motor saya)
bukti lain adl ketika saya harus berangkat ke sydney. ia menolak foto bersama, bahkan lari tunggang langgang dan sembunyi di rumah tetangga ketika saya mau 'pamitan'. benar2 bukan pamitan yang indah. menyedihkan. padahal ia menjadi salah satu alasan saya agak berat meninggalkan jogja. apalagi setelah sy pergi, pacar saya ikut pergi ke kotanya. alhasil selama 2 bulan kira2, surup sendirian tanpa saya dan pacar saya. ibu kos yang kasih makan. tapi ga ada yg ngajak main.
ya, setelah 3 bulan saya ga pernah dtg, ketika sy datang, surup mengeong2 marah dan lari ke rumah tetangga. saya sedih. pengen nangis. saya sangka dia lupa pd saya. 
tapi ternyata ia belum lupa, ia hanya ngambeg mungkin krn merasa ditinggal (begitu pula kata sahabat saya). ketika pacar saya dtg,  ia menyambut riang gembira. dan ketika sya ke sana, ia pun menyambut saya di depan pintu kamar seperti biasanya.

sejak hari rabu hingga tadi, saya dtg ke kos pcr saya. dan bermain dg surup. surup pun memang enggan pergi keluar. seperti kangen pd kami berdua. dia bahkan betah tidur bersma pacar sy di dalam kamar malam harinya. ketika kami pergi keluar, pulang2 ia menunggu di dekat pintu.

sedihnya, krn merapi pacar saya harus pulang. ibunya khawatir. dan ia merasa kesepian ga ada keluarga di saat bencana seperti ini. akhirnya hari ini ia pulang. di saat2 akhir, seusai saya pakai sepatu untuk mengantar pacar saya ke terminal, surup yang tadinya tidur di pangkuan saya, justru lari ketika saya datangi, dan lagi2 menghilang ke rumah tetangga. seakan tahu, pacar saya akan pergi lama, sebelum ia menemukan cara untuk membawa surup ikut serta ke kotanya.

saya suka sedih mikir ttg surup si kucing sensi nan manja ini. saya ingin membawanya ke rumah, tapi tak mungkin. dan saya juga ga mgkin dtg tiap hari k kos pacar saya ketika ia tak ada. apalagi merapi dlm keadaan begini. belum lagi hujan. belum lagi kalo ibu kos lupa kasih makan. di mana ia akan berlindung? saya kadang lebih merasa kangen surup ketimbang pacar saya. knp? krn pacar saya bisa sms saya, sedangkan surup? kalo ia merasa lapar, ingin main, kedinginan, ingin dimanja, bagaimana ia bisa menghubungi saya?

benar kata teman saya, mau kucing kampung atau gak, kalo kita ud ngerawat dri kecil, kita bakal sayang banged sm kucing itu. seperti saya skrg. dan sya prcaya juga, hewan seprti ini punya perasaan peka. maka itu, saya akan berusaha menjaga pula perasaannya. sya ingin bersumbangsih tanggungjawab pada dia, krn sudah menawarkan ia dulu pada pacar saya. ga cuman itu, saya akan menjaga perasaannya, krn saya sayang dia (meskipun ia hanya seekor kucing kampung yang bisanya tidur, makan, dan bermanja2 dan main).

saya hanya bisa lega kalo surup benar2 sudah sampai di kota pacar saya, dan bisa hidup di sana dg nyaman dan senang. atau, ada orang lain yang mau adopsi surup, dan saya kenal baik orangnya. atau (the least possible), ayah saya mengijinkan saya mengadopsi surup di rumah saya (i'll be happiest).

ya Tuhan, lindungi lah surupku. jangan sampai kurang makan. atau dinakali kucing lain sampai babak. lindungi dia dari panas, hujan air dan hujan abu. lindungi ia dari lalu lalang motor dan mobil. berilah ia tempat berlindung yang nyaman. semoga ia nanti benar2 bisa dibawa ke kota pacar saya, dan memperoleh hidup yang nyaman di sana. amin ya robbal alamin. 

surup, maap ya, harus ninggal kamu lagi. tapi kali ini, saya bakal lebih sering nengok dan ngajak main kamu lagi. ga kaya tiga bulan lalu kok. doakan ya biar ibu dan bapak kos tetap baik sm kamu. dan semoga mereka baik sm saya kalo saya sering2 dtg ke sana.

kucing berkucir
sampai ketemu ya surup .... !! sayang kamu!

Comments

  1. owww....so sweet koe lan....tharu aku...btw, ketoke kamu udah siap punya anak Lan :) haha

    ReplyDelete
  2. huakaka, ko ngono sih kesimpulan e? kucing itu beda sm manusia loh, nek anak manusia aku mbuh2an sikik..

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Blue Valentine - a movie about love that doesn't work

Pojangmacha: Korean angkringan

haruskah ak diruwat?